PG Meritjan, Pabrik Gula Small Is Beautiful

Ekonomi dan Bisnis

Minggu, 26 Maret 2023 19:09 WIB

Pabrik Gula (PG) Meritjan merupakan pabrik gula paling kecil dibanding tiga pabrik di Kabupaten Kediri. Meski kondisinya yang paling kecil, namun PG Meritjan ini menorehkan berbagai prestasi yang gemilang. Sehingga orang menyebut PG Meritjan sebagai pabrik gula kecil tetapi indah (Small Is Beautiful).

Dalam tiga tahun terakhir perkembangan areal dan produksi PG Meritjan secara umum selalu mengalami perubahan yang dinamis. Kadang mengalami peningkatan kadang mengalami penurunan.

Dari data PG Meritjan, tahun 2020 luas lahan tebu yang menjadi areanya mencapai 4.676 hektar. Kemudian mengalami kenaikan di tahun 2021 menjadi total 5.116 hektar. Tahun 2022 malah mengalami kenaikan menjadi 5.188 hektar.

Manajer Tanaman PG Meritjan, Candra Sukmana mengatakan, kenaikan luas area ini juga dibarengi dengan kenaikan produksi gula dan tebu. Tahun 2020 dengan luas area tersebut mampu menghasilkan tebunya mencapai 384.423 ton dengan produksi gula mencapai 30.920 ton.

"Dan pada tahun 2022 ini merupakan era kebangkitan PG Meritjan dengan luas lahan tersebut total tebu yang digiling mencapai hampir 404.037 ton dan gula yang diproduksi mencapai 30.630 ton," katanya.

Menurut Candra, kendala yang dihadapi dalam produksi tebu dan gula ini adalah masalah pasokan bahan baku. Karena, PG Meritjan 95 persen mengandalkan tebu rakyat. Namun demikian, tahun 2022 ini memenuhi target yang dicanangkan.

"Berkurangnya pasokan bahan baku ini karena banyak tebu rakyat yang dijual ke pabrik swasta. Tantangan ini sudah terjadi sejak lama. Namun, ada upaya-upaya yang kita lakukan," katanya.

Lanjut Candra, PG Meritjan berfokus menjaga keajegan pasok BBT dengan melakukan berbagai upaya di antaranya peningkatan skil petugas lapangan yang berorientasi bisnis.

"Kemudian ada gerakan pencanangan Meritjan Mandiri. Ada juga penggunaan Bio Kompos dan penggunaan pupuk berimbang yang perlu ditingkatkan untuk peningkatan produksi dan produktivitas," katanya.

Di samping itu juga penataan komposisi varietas harus lebih baik agar sehingga tebu masak akhir bisa dibongkar dan digantikan tebu masak awal/masak tengah. Lalu, pengembangan pembenihan bibit dengan metode Bud Chips.

"Pengelompokan tebang mengacu pada Ku tebu sekitar 40.000 Ku atau identik dengan 50 Ha areal untuk mengurangi tebangan TSAS. Pemilihan tebu layak tebang dilakukan secara periodik agar tebu yang ditebang dan digiling pada posisi yang masak optimal," katanya.

Yang tak kalah penting adalah komunikasi yang lebih intensif melalui forum temu kemitraan wilayah sehingga dapat menumbuhkan arti kemitraan.

"Penambahan luasan TS ini tentunya akan berdampak pada peningkatan pasok BBT ke pabrik gula. Penambahan pasok BBT dari program agroforestry, kerja sama usaha, dan sewa lahan tersebut cukup signifikan," katanya.

Selain itu, pengelolaan tebu rakyat (TR) juga akan dilakukan lebih optimal, melalui peningkatan engagement dengan petani tebu binaan. Harapannya, engagement yang terjalin dengan baik dapat meningkatkan kepercayaan petani untuk dapat menggilingkan tebunya ke pabrik gula Meritjan.

Lalu, pada sisi offfarm, perbaikan dan perawatan pabrik akan lebih ditingkatkan untuk menjaga kelancaran proses giling. Kelancaran proses giling ini tentunya berdampak pada pengurangan jam berhenti dan penurunan penggunaan bahan bakar alternatif, sehingga biaya akan lebih efisien.

"Tahun ini merupakan awal kebangkitan PG Meritjan untuk kembali ke performance terbaiknya pada tahun 2012. Pada tahun kita pernah menjadi pabrik gula dengan rendemen tinggi," katanya.

Upaya Minimalisir Tantangan PG Meritjan Jalin Koordinasi Pemerintah dan Stakeholder

Dalam rangka meminimalisir tantangan baik berupa pasokan bahan baku dan lainnya, PG Meritjan menjalin koordinasi yang sinergis dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri.

"Kita pernah menjajaki kerjasama dengan Pemkab Kediri yang dilakukan antara Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dengan General Manajer Meritjan," katanya.

Beberapa rencana strategi yang akan dilaksanakan yang pada pokoknya bertujuan untuk meningkatkan produksi gula dan juga turut memberikan kesejahteraan bagi para petani tebu maupun bagi seluruh tenaga kerja telah dipaparkan dalam pertemuan tersebut. Sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi yang selama ini telah terjalin dengan baik.

Di samping itu, PG Meritjan juga menyelenggarakan acara Santunan Anak Yatim. Acara yang rutin diselenggarakan setiap bulan ini kerja sama dengan takmir masjid sekitar pabrik.

"Ini juga merupakan dari bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat, sehingga masyarakat khususnya para anak yatim piatu yang ada juga turut merasakan manfaat langsung atas kehadiran kami," katanya.

Tim Editor

Witanto

Reporter & Editor

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 11:55

Prihatin, BRI Edukasi Keamanan Oprasional dan Transaksi Perbankan

Kamis, 28 Maret 2024 07:14

Jelang Lebaran, Pemkot Surabaya Pastikan Stok Elpiji 3 Kg Aman

Rabu, 27 Maret 2024 19:22

Kemendag Ungkap Sebab Naiknya Harga Daging Ayam

Selasa, 26 Maret 2024 09:58

Ramadan, DKPP Kota Kediri Awasi Harga Kebutuhan Pokok di Pasar

Bagikan Berita :